Wednesday, January 2, 2013

Cerita Dewasa Suster AstiCerita Pemerkosaan Berikut ini akan mengisahkan cerita panas untuk 17 Tahun keatas yang berjudul Suster Asti . Silahkan simak cerita porno dibawah.Villa ”golden olive” adalah salah satu villa mewah di kawasan puncak bogor yang dimiliki oleh albert donatius. Tak hanya mewah , villa ini pun cukup luas dengan bebebrapa bagiannya masih berupa areal pepohonan yang rimbun memberikan nuansa asri dan hijau. Bangunan utamanya cukup besar dan berjarak cukup lumayan dari pintu gerbang.
Semenjak tewasnya aceng , nyonya donatius memutuskan untuk membawa nadia ke villa ini . Gadis itu hingga saat ini masih tak sadarkan diri karena penyakit misterius , dan nyonya donatius bersikukuh untuk tak membawa nadia ke rumah sakit .
Enam orang anak buah kepercayaan keluarga donatius menjaga villa tersebut , dua orang di pintu gerbang , dua orang di dalam dan dua orang lagi berpatroli di sekeliling villa.
Mereka semua adalah orang orang terlatih yang tak hanya jago berkelahi tetapi juga piawai menggunakan senjata api.
Aldo dan roy saat itu mendapat giliran berpatroli , aldo menyusuri sayap barat villa sedangkan roy di sayap timur.
“roy…bagaimana situasi timur..over….” aldo menghubungi rekannya
“timur aman…bagaimana barat ..over….” roy menjawab
“all clear …tetap siaga saja..over and out..” aldo memutuskan komunikasi
Malam itu cuaca sepertinya cukup bersahabat meski agak berawan , secercah cahaya bulan membuat areal villa tak terlalu gelap.
Sayap barat yang sedang aldo telusuri sebagian besar wilayahnya masih banyak pepohonan yang rimbun , pada siang hari memang terlihat asri namun di malam hari terasa agak menyeramkan.
Aldo menyorotkan senternya ke segala arah mencari sesuatu yang mencurigakan , meski dalam hati ia tak begitu yakin akan ada orang yang bisa menyusup masuk ke dalam villa ini.
Tiba tiba suara gemerisik diantara pepohonan menghentikan langkah aldo , ia menajamkan pendengarannya.
Suara gemerisik itu terdengar lagi bahkan kali ini diakhiri dengan suara benturan keras pada sebuah pohon besar , terlihat pohon itu bergetar dan daunnya berjatuhan.
Sesaat aldo bermaksud untuk menghubungi rekannya , namun ia mengurungkan niatnya dan memeriksa sumber suara itu sendiri karena bisa saja itu hanya binatang malam.
Aldo bergegas mendekati pohon tadi , senternya disorotkan ke segala penjuru , waspada seandainya ada yang menyerangnya meski hanya binatang , aldo mencabut pistolnya.
Suara gemerisik itu terdengar lagi , kali ini dari atas pohon , aldo mengarahkan senter dan pistolnya ke arah suara.
“ooo…shit….!!!” Aldo terkejut. Di salah satu batang pohon berdiri sesosok pocong dengan kain kafan lusuhnya , sorot lampu senter yang menyinari wajah pocong itu membuatnya semakin terlihat menyeramkan.
Meski terkejut namun nalurinya sebagai bodyguard yang terlatih untuk tak takut apapun membuatnya bersiap menyerang pocong itu menggunakan pistolnya.
Suara tembakan memecah keheningan malam saat aldo memuntajkan pelurunya , ia tak berhenti menembak sampai pistolnya berbunyi klik tanda peluru habis.
Seluruh peluru aldo tepat mengenai pocong itu , masih di tempatnya semula pocong itu terlihat limbung , lalu bergoyang ke depan dan belakang seperti mainan anak anak sebelum akhirnya melayang jatuh.
Aldo terus menyoroti pocong itu saat melayang jatuh , namun ketika hanya tinggal beberapa senti dari tanah , gerakan pocong itu berubah . ia tidak terus melayang jatuh , tapi jutru melayang terbang langsung ke arah aldo dan langsung menggigit leher pria malang itu yang sama sekali tak menyangka akan terjadi hal seperti ini.
Aldo pun tewas kehabisan darah dan pocong itu pun melesat menghilang.
—————————————————————————————————————————-
Dari dalam ruangan tempat Taka dan Sam berjaga , tepatnya di depan kamar nadia , suara tembakan pistol Aldo jelas sekali terdengar. Mereka pun segera waspada dan menyiapkan pistolnya.
“aldo..roy..ada masalah….over…???”
tak ada jawaban
” aldo..roy…do you copy…over…??? “ tetap tak ada jawaban
“gerbang..gerbang….apa ada masalah….??” Penjaga gerbang pun tak menjawab
“gimana sam..?? “ taka bertanya pada rekannya
“ada yang gak beres nih…coba kamu periksa nona nadia apa masih aman..?? “ jawab sam
Taka membuka pintu kamar nadia dengan hati hati , ia tak masuk ke dalam dan hanya melongok saja di pintu .
Nadia masih terbaring dengan damainya . Taka berlama lama memandangi nadia , bukan untuk memastikan keamanannya melainkan sekedar menikmati kecantikannya yang bagaikan putri salju. Baru beberapa saat kemudian ia menutup pintu kembali.
Sayangnya atau untungnya , Taka tidak masuk ke dalam kamar , karena jika ia lakukan itu maka ia akan melihat sosok pocong yang berdiri di balik pintu kamar.
Tiba tiba terdengar suara gedombrangan dari arah dapur , seperti ada yang mengamuk dan membanting banting peralatan dapur.
Sam dan Taka saling berpandangan , sikapnya semakin waspada , pistol mereka siap ditembakkan kapan saja.
“biar gue periksa….!!!” Kata sam sambil bergerak berhati hati menuju dapuryang terletak di bagian belakang villa.
Sesampainya di dapur ia tak menemukan siapapun disana , tetapi kondisi dapur seperti baru saja terkena ledakan bom , sangat berantakan. Panci , wajan dan peraltan dapur lain berserakan di lantai , meja dan kursi semuanya terguling dan di beberapa sudut dapur terlihat pecahan pecahan gelas dan piring.
Sam melangkah dengan hati hati diantara peralatan dapur yang berserakkan di lantai , ia bermaksud mengecek pintu belakang. Dan anehnya pintu belakang masih terkunci rapat.
Hal ini membuat Sam bingung , siapa yang meng acak acak dapur dan kemana dia pergi , pintu belakang masih terkunci , sementara jika ia lari ke dalam pasti akan bertemu dengannya.
Dalam kebingungannya , tiba tiba ia mendengar suara tembakan dari ruang depan.
“shit…taka….!!!” Sam segera berlari menuju kamar nadia , namun kali ini ia tak hati hati hingga tersandung kursi yang terbalik di lantai , tubuh sam pun melayang meluncur jatuh menimpa perabotan yang berserakan di lantai. Sumpah serapah pun keluar dari mulut sam.
Namun mengabaikan rasa sakitnya , ia segera memungut kembali pistolnya yang terjatuh dan bergegas menuju kamar nadia.
Sesampainya di depan kamar , ia menemukan taka sudah tergolek tak bernyawa di lantai.
Mendapati rekannya sudah tak bernyawa , dengan kekuatan penuh sam menendang pintu kamar dan langsung menyerbu masuk .
Pintu kamar terbuka dengan keras , sam melompat masuk dan mendapati empat orang tak dikenal sedang merubungi Nadia yang masih terbaring di tempat tidur.
“jangan bergerak….!!!” Sam berteriak sambil mengacungkan pistolnya.
Empat orang itu yang ternyata adalah pak mamat , abdul , masto dan udin . Semuanya terdiam tak bergerak sambil menatap Sam.
“siapa kalian..???” teriak Sam lagi
Pak Mamat hanya tersenyum dan bergerak mendekati Sam.
“Diam di tempat pak tua…!!!”
Pak Mamat menghentikan langkahnya , dan sambil tetap tersenyum ia menunjuk ke arah langit langit kamar.
Curiga pak mamat sedang menipunya , Sam tidak mempedulikan arah yang ditunjuk pak mamat. Dan akibatnya sungguh fatal , sam tak melihat sosok pocong meluncur turun dari atas dengan posisi terbalik , ia baru menyadarinya saat wajah pocong itu sudah berhadapan langsung dengan wajahnya.
Selain menyeramkan , wajah pocong itu juga mengeluarkan bau busuk yang membuat sam limbung ke belakang.
Secepat kilat pocong itu menyambar wajah sam dan mengigit hidung pria itu. Rasa sakit dan ketakutan yang menjadi satu membuat sam secara refleks menodongkan pistol ke bagian belakang kepala pocong itu lalu tanpa ragu menarik pelatuknya.
Dan sebutir peluru meluncur menembus pocong sekaligus kepala sam , ia tewas oleh pelurunya sendiri.
Setelah sam tewas , si pocong meluncur kembali ke atas dan menghilang. Abdul cs bergidik ngeri melihat semua kejadian itu , mereka bersyukur karena pocong itu ada di pihak mereka.
Pak mamat kini kembali menghampiri nadia, keempat pria itu menatap nadia yang tertidur dengan pandangan penuh nafsu.
Betapa tidak.., nadia tertidur dengan pakaian tidur yang potongan dadanya cukup rendah sehingga setengah dari payudaranya tersembul keluar , bentuk puting yang tercetak disana menandakan nadia tak mengenakan Bra.
Pak mamat menyingkap bagian bawah baju tidur nadia , pahanya yang begitu mulus sungguh menggoda , apalagi vaginanya yang masih tertutup celana dalam sungguh membuat penasaran.
Pak mamat mengambil sebuah lintingan tembakau dari sakunya , dengan sigap Abdul membantu menyalakannya .
Pak mamat menghisap lintingan tersebut layaknya rokok , lalu menghembuskan asapnya ke sekujur tubuh nadia . Dihisapnya lagi lintingan itu , dan kembali asapnya dihembuskan ke tubuh nadia. Tujuh kali ia melakukan hal tersebut.
Dan sungguh ajaib , pada hembusan ketujuh jari jemari nadia mulai terlihat bergerak , matanya perlahan mulai terbuka meski pandangannya masih kosong.
“nadia….bangunlah nak….bangunlah….” perintah pak mamat . bak terhipnotis nadia bangkit dari tempat tidur dan berdiri
“nadia…saya pak mamat.., dan kamu akan mengikuti semua perintah saya “
“iya..pak mamat” rupanya asap tadi tak hanya membangunkan nadia namun juga menghipnotisnya .
Pak mamat berjalan mengitari nadia yang sedang berdiri , sisa lintingannya terus ia hisap dan asapnya dihembuskan pada nadia , hingga benar benar habis.
Setelah habis ia kembali berdiri di hadapan nadia , ditatapnya sejenak wajah cantik gadis itu lalu tali bahu baju tidur nadia ia turunkan dua duanya sehingga pakaian tersebut langsung meluncur jatuh ke lantai.
Tak ada respon apapun dari nadia , yang bereaksi justru abdul , masto dan udin . nyaris bersamaan mereka menelan ludah saat melihat keindahan lekuk lekuk tubuh nadia yang sudah terbuka , hanya tinggal celana dalam saja yang menempel pada gadis itu.
Pak mamat pun segera melepas pakaian, dan hanya menyisakan juga celana dalamnya.
Dirangkulnya tubuh nadia , dan ia langsung mencium bibir gadis itu.
Nadia ternyata merespon dengan liar saat pak mamat menciumnya , lidah mereka saling bertaut. Sambil berciuman dengan panasnya , tangan pak mamat menyusup masuk ke dalam celana dalam nadia , jari jemarinya bermain dengan nakalnya di vagina gadis itu , permanianan lidah nadia makin liar tanda ia mulai terangsang.
Pak mamat kemudian menurunkan celana dalam nadia , sehingga tubuh gadis cantik itu kini benar benar polos. Dan kembali tiga begundal hanya bisa menelan ludah ,meski penis mereka sudah menegang dan nafsunya sudah mulai naik tinggi , namun tak ada seroangpun yang berani mendekat apalagi menyentuh nadia tanpa seizing pak mamat.
“nadia ..buka celana bapak…” perintah pak mamat.
Gadis itu segera berlutut dan tangannya hendak membuka celana dalam pak mamat , namun tiba tiba pria tua itu mencegahnya.
“jangan pakai tangan, .pakai mulut…” kata pak mamat.
Sungguh pemandangan yang erotis saat seorang wanita muda nan cantik berkulit putih mulus , berlutut membuka celana seorang pria tua berkulit butek hanya dengan mulutnya.
Sentuhan bibir nadia saat melepas celana , memberi sensasi tersendiri bagi pak mamat. Setelah celana pak mamat terbuka, tanpa diperintah dengan spontan nadia meraih penis pria tua itu dan mulai melakukan oral sex dengan sangat ahli.
Lidahnya menjilati dan melingkari kepala penis itu untuk beberapa saat , kemudian turun menyusuri batangnya dari atas ke bawah kembali lagi keatas begitu sterusnya berkali kali.
“oughh..ternyata kamu jago nyepong juga….” Pak mamat sungguh tak menyangka nadia bisa selihai ini.
Nadia kini mulai melakukan kuluman , dimulai dari kepalanya yang mirip jamur , lalu berlanjut hingga hampir seluruh penis itu masuk kedalam mulutnya. Jilatan , hisapan dan kuluman mulut nadia ternyata begitu membuat pak mamat terbuai.
Bisa dibayangkan apa yang terjadi dengan abdul , masto dan udin . mereka hanya bisa menonton dengan air liur menetes , beberapa kali mereka terlihat membetulkan celana masing masing yang makin terasa sempit.
Tak tahan lagi dengan sepongan nadia , pak mamat menyuruhnya berdiri , diangkatnya tubuh gadis itu lalu dibaringkan di kasur. Pak mamat mulai menindih tubuh nadia , penisnya ia bimbing ke liang vagina , ia dorong pantatnya maju dengan perlahan.
“aaaaahhhh….”
Nadia mendesah saat penis pak mamat mulai menyeruak masuk ke dalam vaginanya. Pak mamat terus mendorong penisnya hingga amblas seluruhnya , lalu ditariknya sedikit dan didorong lagi. Setiap gesekan penis pak mamat selalu direspon dengan desahan dan erangan kenikmatan oleh nadia .
Pak mamat mulai melakukan genjotan dari perlahan hingga makin cepat . Tubuh nadia terguncang guncang , kepalanya mendongak ke atas , buah dadanya bergoyang goyang begitu menggoda , begitu erotis.
“aahh..ahhh….ooohh….aaahhhh…”
Desahan dan erangan keluar dari mulut nadia , membuat pak mamat kian bernafsu , ia hentikan goyangan payudara nadia dengan mulutnya , puting susu gadis itu ia kulum dan sesekali digigit dengan lembut.
Nadia pun menjadi kian bernafsu , pinggulnya ikut bergoyang mengimbangi gerakan pak mamat. Tubuh mulus nadia kini basah oleh keringat , genjotan pak mamat kian lama kian gencar.
“aahh…oohhh…ahhh….sssh….aahhhh….”
“ooohh….oohhh…aaahhh…ahhhh…..”
Akhirnya setelah beberapa lama , nadia mencapai puncak kenikmatan. Tubuhnya melengkung , kakinya menendang nendang bagai bayi ,vaginanya berdenyut denyut. Dan tak lama berselang , pak mamat mencapai orgasme juga , semburan sperma dengan deras menyembur mengisi rahim nadia.
Tubuh keduanya pun melemas , nafas nadia terengah engah seperti habis melakukan sprint , buah dadanya bergerak naik turun.
Trio abdul , masto dan udin hanya bias melongo dengan air liur menetes menyaksikan adegan tersebut , mengingatkan kita pada trio dono , kasino dan indro saat melihat perempuan cantik.
Pak mamat kemudian membawa nadia yg masih dalam pengaruh hipnotis ke kamar mandi , terdengar bunyi shower saat mereka di dalam. Hanya beberapa menit saja mereka di dalam , dan saat keluar nadia sudah tampak lebih cantik dan segar. Salah satu pemandangan yang enak dilihat adalah saat seorang gadis cantik baru saja selesai mandi.
Pak mamat memakai kembali pakaiannya , juga nadia yg kembali mengenakan pakaian tidurnya. Pria tua itu lantas memberi tanda pada masto dkk untuk segera pergi dari sana.
Mereka membawa nadia ke sebuah taksi yg terpakir di luar villa. Taksi itu dibawa oleh abdul dan bukan taksi biasa, melainkan taksi yang memang dirancang khusus untuk melakukan kejahatan.
Abdul adalah anggota komplotan yang sering melakukan perampokan pada penumpang taksi , dan jelas sebagian besar korbannya adalah wanita.
Modusnya dengan membawa korban ke daerah sepi dimana anggota lain sudah menunggu untuk menyergapnya dan mengambil seluruh harta benda milik si korban. Dan tak jarang jika korbannya lumayan cantik , dipastikan ia akan mengalami pelecehan seksual bahkan pemerkosaan . yang pasti seorang mahasiswi cantik pernah terenggut kehormatannya di taksi itu.
—————————————————————————————————————————–
Sebuah mobil BMW biru melaju agak kencang menembus malam menuju villa “golden olive”. Arman sendirian mengemudikan mobil itu , kepalanya bergoyang goyang seirama dengan musik linkin park yg bergaung dari audio systemnya.
Ia berniat menemui nadia disana karena kebetulan selama tiga hari ke depan jadwal kuliahnya kosong.
Arman sebenarnya merasa heran , kenapa ibunya nadia tak mau membawa anaknya ke rumah sakit , malahan dibawa ke villa keluarga di bogor. Setidaknya hal ini sedikit merepotkan arman jika hendak menemui nadia , karena harus pergi ke luar kota.
Selain itu arman juga heran dengan penyakit nadia yang bahkan dokter pun tak bisa mendiagnosanya. Sebersit pemikiran sempat terlintas di benaknya , jika penyakit nadia mungkin berhubungan dengan kasus pemerkosaan yg pernah arman saksikan dulu , namun dimana hubungannya ia tak tahu.
Mobil arman sudah memasuki jalan kecil yang berujung di villa “golden olive”.
Sesampainya di gerbang villa , arman merasa curiga melihat gerbang yang terbuka lebar dan tak seorangpun penjaga yang terlihat. Ia pun menghentikan mobilnya di depan pos penjagaan dekat pintu gerbang.
Dengan berhati hati , arman keluar dari mobil dan memeriksa pos penjagaan. Saat melongok ke dalam ia terkejut melihat dua orang penjaga telah tewas dengan luka gigitan dileher.
Perasaan arman mulai tak karuan , ia menkhawatirkan keselamatan nadia. Belum sempat arman kembali ke mobilnya , sebuah taksi melaju kencang ke arahnya .
Namun karena sedikit terhalang oleh mobil arman saat hendak berbelok ke luar villa , laju taksi itu melambat dan saat itulah arman melihat jika kekasihnya dalam bahaya , ia masih hafal wajah orang orang yang bersama nadia adalah wajah para pemerkosa suster asti.
Sontak arman berlari mengejar taksi yang sudah berbelok ke luar villa itu.
“Woiii…berhenti looo…!!!!!!” teriak arman sambil terus berlari mengejar taksi yang kian menjauh.
Arman semakin mempercepat larinya sampai akhirnya nafasnya pun habis , sementara taksi yang menculik nadia semakin menjauh saja.
Arman terdiam dan berhenti untuk mengatur nafasnya kembali dan saat itulah ia baru menyadari kebodohannya mengejar mobil itu dengan berlari. Ia pun bergegas berbalik menuju villa , tak lama kemudian sebuah BMW biru melaju kencang mencoba mengejar taksi tadi.
Butuh waktu beberapa menit sampai akhirnya arman berhasil mengejar dan menguntit taksi itu tepat dibelakangnya.
“dul…orang yang tadi dul…..” masto memperingatkan abdul saat melihat mobil arman telah berada di belakangnya.
“iya…gue tahu..gue tahu….!!!” Jawab abdul sambil terus melirik ke kaca spion.
Nadia yang masih berada dalam pengaruh gendam pak mamat tak bereaksi apa apa , tatapan matanya kosong lurus ke depan.
Satu peluang dilihat arman , ia menabrak bagian belakang taksi itu sehingga lajunya menjadi sedikit oleng.
“anjjiiiiinggg……!!!!!” abdul memaki sambil berusaha mengendalikan taksinya.
Suara decitan rem dan gesekan ban dengan aspal jalan memecah kesunyian malam atau mungkin tepatnya dini hari di jalanan yang sepi itu.
Abdul berhasil mengendalikan taksinya kembali , dan kini lebih mewaspadai setiap gerakan yang dibuat arman.
Ia melihat mobil arman berusaha menyusul dari kanan , maka taksinya bergerak ke kanan untuk menghalangi , begitupun saat mobil arman bergerak ke kiri dengan sigap abdul menghalanginya. Kedua mobil itu meliuk liuk di jalanan yang sepi mencoba saling menyusul dan menghalangi.
Abdul tersenyum penuh kemenangan karena arman tak juga berhasil mendahuluinya. Sebaliknya pada arman , ia mulai frustasi dengan situasi ini.
Kesempatan arman untuk menyusul akhirnya datang juga , sebuah truk besar melintas dari arah berlawanan , cahaya lampunya menyilaukan mata abdul dan membuatnya lengah.
Celah ini dimanfaatkan arman untuk bergerak ke sisi kanan sesaat setelah truk itu melintas. Abdul yang terkejut melihat mobil arman sudah berada di sampingnya , spontan membanting setir ke kanan dan arman pun menyambutnya dengan membanting setir ke kiri.
Akibatnya kedua samping mobil itu berbenturan dengan kerasnya , walaupun keduanya masih tetap melaju dengan posisi berdampingan.
Dalam posisi mobil berdampingan , arman sekilas berusaha melirik nadia yang berada di jok belakang. Entah sengaja memanasi atau tidak , masto dan udin terlihat sedang menciumi leher nadia sambil meremas buah dadanya. Baju tidur gadis itu sudah melorot ke bawah.
Meski Cuma sekilas namun hal itu cukup untuk membuat arman mendidih penuh amarah , diinjaknya pedal gas lebih dalam , ia akan menghadang taksi itu agar berhenti.
Dan arman pun hampir saja berhasil mendahuluinya , ketika tiba tiba ada sesuatu yang melayang dari atas dan jatuh menghalangi laju mobilnya. Refleks arman menginjak rem , decitan ban mobil terdengar menyayat telinga. Taksi abdul sudah semakin menjauh meninggalkannya.
Saat arman hendak mengejar kembali , ia baru menyadari dan terkejut melihat benda yang tadi menghalanginya. Benda itu ternyata adalah sesosok mahluk yang menyeramkan , terbungkus kain kafan lusuh dengan ikatan di atas kepalanya.
“pocong..???!!!!”
arman terkejut karena baru pertama kali melihat langsung sosok pocong. Rasa takut sempat terbersit melintas di hati arman , namun saat teringat jika nadia tengah digerayangi oleh para penculiknya , ketakutan itu langsung sirna.
Arman memundurkan mobilnya , lalu pedal gas ia injak dengan keras sehingga mobilnya melesat ke depan dengan kecepatan penuh menabrak pocong dihadapannya sehingga terpental ke atas dan tak terlihat lagi.
Arman melirik kaca spion dan tak ada tanda tanda pocong tadi muncul lagi
Mengira pocong itu telah pergi , ia kini kembali focus pada pengejaran .
Namun tiba tiba , terdengar suara benturan di sisi kanan mobilnya . dan sungguh terkejut arman saat melihat pocong tadi kini menempel disana dengan wajahnya yang menyeramkan menekan pada kaca jendela.
“setan goblog…!!!!”
Arman berseru menutupi rasa kaget dan paniknya. Konsentrasinya kini terpecah antara mengemudi dan berjaga jaga seandainya pocong itu melakukan sesuatu.
Kepanikan kian menderanya saat pocong itu membenturkan wajahnya ke kaca jendela berulang ulang seolah hendak memecahkannya.
Dengan panik , arman mengemudikan mobilnya zig zag ke kiri dan ke kanan , berharap pocong itu terpental jatuh. Namun usahanya sia sia , karena pocong itu tetap bertahan disana.
Petaka bagi arman terjadi saat mobilnya melintasi sebuah jembatan yang berada di atas sebuah sungai besar dengan arus deras dan kelihatannya juga cukup dalam.
Konsentrasi arman terlalu terfokus pada pocong di kanan mobilnya , sehingga ia tak menyadari jika di jok belakang muncul satu pocong yang lain.
Pocong di jok belakang tanpa basa basi lagi langsung menggigit bahu kiri arman.
“aaaaaarrrrggghhh….” Arman berteriak kesakitan.
Gigitan pocong itu bukan saja terasa sakit namun juga panas , bahunya serasa ditusuk oleh besi tajam yang panas membara.
Rasa sakit di bahunya membuat ia tak mampu lagi mengendalikan mobilnya , BMW biru itu mulai oleng tak terkendali hingga akhirnya menabrak pagar pembatas jembatan, dan meluncur jatuh ke sungai yang mengalir deras di bawahnya. Mobil arman sempat terlihat untuk beberapa detik sebelum akhirnya hilang tertelan derasnya sungai dan gelapnya malam.
—————————————————————————————————————————–
Pak mamat dan yang lainnya menyaksikan jatuhnya mobil arman dari ujung jembatan.
“biar mampus loo..!!!!” teriak abdul puas
“hmm..bagus …bento dan parjono telah menjalankan tugas dengan baik..” kata pak mamat , “ ayo..kita lanjutkan perjalanan”.
Taksi abdul kembali bergerak menuju rumah pak mamat , mereka akan beristirahat sejenak disana sebelum melanjutkan perjalanan ke desa watu ireng , tempat dimana abdul , udin dan masto akan terbebas dari kejaran arwah suster asti yang pernah mereka perkosa dulu.
Di jok belakang , nadia yang masih terpengaruh gendam ,diapit oleh masto dan udin.
Belum sadarnya nadia , tentu menjadi kesempatan bagi dua orang itu untuk menggerayanginya.
Saat abdul melirik ke belakang , nadia ternyata sudah bugil tanpa sehelai benangpun.
Udin dengan asyiknya menjamah buah dada gadis itu begitu pula masto , mereka saling berbagi payudara. Nadia hanya merintih pelan saat kedua buah dadanya menjadi mainan , putingnya ditarik , dipilin , dan digigit dengan lembut.
Abdul terus mengemudikan taksinya dengan menggerutu , ia iri pada dua temannya yang sedang ayik menggumuli gadis cantik anak konglomerat terkenal di jok belakang.
Apalagi saat suara rintihan dan desahan nadia kina kentara , abdul menoleh ke belakang , dan masto terlihat dengan penuh nafsu menancapkan penisnya ke vagina nadia , smentara udin merangkul nadia dari belakang dengan tangan yang terus meremas remas payudara montok gadis itu.
“gawat…!!!!.polisi……!!!!” abdul berteriak panik
Sontak masto dan udin menghentikan aksinya , pakaian nadia mereka kenakan kembali padanya .
Taksi mereka saat itu sudah hamper sampai di rumah pak mamat , namun ternyata disana sudah banyak polisi dan kerumunan orang yang ingin tahu. Abdul segera membelokkan taksinya ke tempat yang aman dan tersembunyi.
“ki , apa kita ketahuan…??” Tanya abdul
“hmmm..sepertinya tidak….” Jawab pak mamat ,” din , coba kamu kesana cari tahu ada apa”
Sebenarnya udin enggan dan takut , namun ia tak berani membantah pak mamat. Dengan sedikit gugup , udin keluar dari taksi lalu pergi mendekati rumah pak mamat.
Setengah jam kemudian ,barulah udin kembali dengan wajah panik.
“ada apa din..?” Tanya abdul
“gawat ki ..gawaattt..!!!” suara udin terdengar gemetar
“gawat kenapa..??”
“cewek yang kemarin aki tidurin ., lapor ke polisi..!!!”
“cewek….yang mana..??”
“itu..yang mukanya kayak orang jepang…!!”
“mitha maksudnya…??”
“iya itu…..”
Pak mamat terdiam , ini pertama kalinya ada korban yang melapor pada polisi. Selama ini pak mamat dengan samarannya sebagai penjaga sekolah , sudah meniduri banyak guru dan murid perempuan di sekolahnya , dan tak ada seorangpun yang berani lapor ke polisi.
“kalian punya tempat untuk kita bersembunyi sementara..??” Tanya pak mamat kemudian.
“rumah saya aman , ki..” jawab abdul cepat.
“bagus….kita bersembunyi disana sementara waktu, “ pak mamat terlihat geram. “ dan kamu mitha….dasar anak nakal , kamu akan rasakan akibatnya”.
Keluarga mitha merupakan keluarga yang hangat akrab dan harmonis. Ayah mitha adalah seorang diplomat dan juga pejabat penting di negeri ini , sementara ibu mitha yang asli jepang mempunyai usaha restoran masakan jepang yang tersebar di Jakarta , bandung dan bali. Meski saling sibuk , mereka semua sangat akrab dan dekat. Setiap ada kesempatan berkumpul bersama , selalu dimanfaatkan untuk saling berbagi dan bercerita.
Itulah sebabnya , saat suatu hari mitha yang biasanya periang dan ceria tiba tiba berubah menjadi pemurung dan terus mengurung diri di kamar , orang tuanya merasa khawatir.
Mulanya kedua orang tua mitha kesulitan mengorek keterangan darinya , karena mitha memilih diam seribu bahasa. Tetapi lama kelamaan mitha tak tahan juga dengan beban yang menghimpitnya , ia pun bercerita jika kehormatannya telah direnggut penjaga sekolahnya sendiri.
Tak terbayangkan betapa murkanya ayah mitha mendengar hal tersebut , dalam hitungan detik ia telah memanggil polisi. Kedudukan ayah mitha sebagai orang penting dan berpengaruh di Indonesia membuat polisi pun bergerak cepat mengejar pak mamat , sayangnya atau untungnya mereka tak berhasil menemukannya.
Mitha merasa sedikit lebih lega setelah menceritakan kejadian yang menimpanya pada orangtuanya , walaupun ia belum kembali ceria seperti sedia kala. Mitha masih sering termenung dan berdiam diri kadang kadang menangis pelan. Ternggutnya kehormatan dirinya oleh penjaga sekolah merupakan pengalaman traumatis baginya.
Malam itu mitha duduk di depan cermin dalam kamarnya , menatap pantulan bayangan gadis cantik dihadapannya. Tanpa bermaksud narsis , mitha menyadari jika dirinya memang cantik , dan bukan hanya sekedar cantik , gen ibunya yang orang jepang membuat kecantikan wajahnya mempunyai nilai plus dibandingkan kecantikan teman sebayanya. Semenjak SD hingga SMA sekarang , mitha selalu menjadi yang tercantik di sekolahnya.
Wajah mitha yang putih mulus dengan sedikit nuansa jepang , membuat pria manapun betah memandanginya.
Tubuhnya yang ramping ideal dihiasi oleh buah dada yang terbentuk begitu bulat sempurna. Di usianya yang ke-17 , buah dadanya terlihat begitu ranum , indah dan menggoda. Dalam keadaan tertutup saja , bukit kembarnya sanggup membuat pria normal yang melihatnya naik birahi.
Air mata mitha mengalir mengingat kini tubuhnya sudah kotor dijamah lelaki bejad.
Dulu mitha begitu bangga dengan keindahan tubuh dan kecantikan wajahnya , namun kini sedikit penyesalan mulai tumbuh. Seandainya saja , wajah dan tubuhnya biasa biasa saja , mungkin pelecehan seksual itu tak akan terjadi.
Mitha beranjak dari depan cermin karena perutnya terasa lapar. Beberapa menit lalu , bi sumi , pembantu di rumahnya membawakan sepring nasi goreng dan segelas susu , yang diletakkan di meja samping tempat tidur.
Dengan enggan mitha meraih piring nasi goreng lalu duduk di sisi tempat tidur. Pandangan matanya kosong seperti sedang melamun , nasi gorengnya hanya ia aduk aduk saja.
Barulah beberapa menit kemudian mitha menyendok nasi goreng untuk dimakan. Namun betapa terkejutnya mitha ketika ternyata nasi goreng yang disendoknya penuh dengan belatung , begitu juga yang berada di piringnya.
Mitha menjerit histeris , piringnya ia lempar ke lantai hingga pecah berderai.
“bi sumiiiii…..!!!!”
Mitha berteriak memanggil pembantunya , namun tak ada yang dating.
“bi sumiiii…..!!!!!”
Mitha berteriak lebih keras lagi , ia bergidik jijik melihat belatung yang merayap di lantai. Ia mulai merasa kesal dan heran karena tak ada seorangpun yang datang.
“mamiiiii…..!!!!..bi sumi…….!!!!”
Namun tetap tak ada seorangpun yang muncul.
Mengabaikan rasa jijiknya , mitha berjingkat keluar kamar untuk mencari penghuni rumah lain. Aneh sekali , rumah kelihatan sepi bagaikan tak berpenghuni kecuali dirinya.
Berkali kali mitha memanggil orangtuanya dan pembantunya namun tetap tak ada jawaban. Setiap ruangan dan kamar di rumah itu mitha periksa , namun tak ada siapapun disana.
Heran , takut dan panik menjadi satu dalam diri mitha , kemana perginya orang orang..???
Mitha sempat melongok ke garasi , semua mobil masih terparkir di tempatnya. Saat mencoba menggunakan telepon , semuanya mati , baik handphone ataupun telepon rumah.
Semakin didera rasa takut , mitha memutuskan untuk menuju pintu depan dan keluar mencari pertolongan.
Namun saat mitha membuka pintu depan , gadis itu langsung terlonjak mundur sambil menjerit sejadi jadinya. Di ambang pintu telah berdiri sesosok pocong yang menyeringai menakutkan.
“awwww..tidakkk…pergiii…pergiiiii…..!!!!”
Mitha histeris saat pocong itu melompat maju mendekatinya. Keberanian yang tersisa mendorongnya untuk segera bangkit dan berbalik untuk menyelamatkan diri.
Namun saat berbalik , mitha kembali jatuh terduduk ke lantai karena ada satu sosok pocong lain yang telah berdiri menghadangnya.
Mitha semakin menjerit histeris , saat kedua pocong itu melompat mendekat. Ia beringsut mundur ketakutan dan terpojok hingga ke tembok.
Sambil bersandar pada tembok , mitha menutup wajah dengan kedua tangannya. Ia tak sanggup lagi menatap dua pocong itu , mitha mulai menangis dan berharap ini hanya mimpi saja.
Tiba tiba mitha merasakan suasana berubah hening dan sepi. Tak ada suara sedikitpun yang ia dengar , dan sepertinya dua pocong itu telah pergi. Mitha menurunkan kedua tangannya dan membuka mata.
“aaaaaaaaawwww……!!!!!!”
Mitha kembali menjerit histeris. Pocong yang dikiranya telah pergi , justru ada tepat dihadapannya. Wajah menyeramkan itu hanya beberapa senti saja jaraknya dari wajah cantik mitha.
Kali ini mitha merasakan seluruh ruangan berputar , lalu semuanya menjadi gelap dan ia pun jatuh tak sadarkan diri.
—————————————————————————————————————————–
“hei….anak manis , bangun..”
“ayo sayang , waktunya bangun “
Sayup sayup mitha mendengar seseorang berbisik di telinganya, namun pikirannya masih dalam kondisi antara sadar dan tidak.
“kayaknya udah mulai sadar nih cewek…”
“bagus dong, kita bisa mulai bersenang senang…”
Seiring kesadaran yang mulai terkumpul , suara itu semakin jelas mitha dengar.
Mitha mencoba membuka mata , ia mengerjapkan matanya beberapa kali agar bisa melihat jelas. Dalam keadaan setengah sadar mitha merasakan kondisi aneh pada dirinya , ia tak bisa menggerakkan tangannya dan ia pun tak merasakan ada pijakan di kakinya seolah sedang melayang.
Butuh waktu beberapa saat sampai kesadaran mitha sepenuhnya pulih , dan ia pun terkejut saat menyadari kondisi aneh yang ia rasakan tadi.
Ternyata dirinya dalam keadaan tergantung , tangannya terikat ke atas dan kakinya hanya sedikit di atas lantai.
Bukan itu saja , mitha mendapati dirinya memakai pakaian seragam SMA putih abu abu , namun ukurannya terasa terlalu kecil untuknya.
Rok putih abu abunya berada cukup tinggi di atas lutut membuat paha mulus mitha terbuka dengan indahnya. Sementara baju putihnya begitu ketat membungkus tubuh indah mitha , bahkan kancing bajunya seakan berusaha keras menahan desakan payudara mitha yang menonjol begitu sempurna.
Selain pakaian seragam yang minimalis , mitha juga tak merasakan ada pakaian dalam yang menempel ditubuhnya , baik itu bra maupun celana dalam.
Kondisi mitha saat itu , seorang gadis remaja nan cantik jelita , terikat tergantung tak berdaya